Connect with us

HEADLINE

Kian Seru, Ketua KKB H Yuni Abdi Giliran Daftar ke Golkar Banjarmasin Incar Kursi Walikota

Diterbitkan

pada

H Yuni mendaftar di Partai Golkar sebagai calon Walikota Banjarmasin Foto: net

BANJARMASIN, Layaknya ‘Perang Bintang’ sejumlah kandidat yang memiliki popularitas tinggi, bertarung di Pilkada Banjarmasin. Nah, giliran Ketua Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) H Yuni Abdi Nur Sulaiman, mendaftar sebagai bakal calon Walikota Banjarmasin melalui Partai Golkar. Munculnya nama H Yuni, tak bisa dianggap enteng kandidat lain!

H Yuni bukan pendatang baru di dunia politik Kalsel. Putra almarhum H Abdussamad Sulaiman HB ini sebelumnya juga aktif di sejumlah organisasi, termasuk yang dipimpinnya saat ini KKB. Ia mengatakan, langkah mendaftar ke Partai Golkar tersebut sebagai satu caranya untuk menjalankan amanat orangrtuanya. Yakni mengabdikan diri untuk Banua.

“Apa yang saya lakukan ini tak lain meneruskan perjuangan orangtua untuk pengabdian ke masyarakat. Dari kecil, orangtua sudah berpesan agar anak-anak sekolah setinggi-tingginya akan didukung. Tapi setelah selesai, harus kembali membangun Banua,” ungkapnya.

Ia mengatakan, langkah maju di Pilwali Banjarmasin semata untuk menjadikan Banjarmasin lebih berkembang. Sebab ia menilai, sebagai ibukota provinsi Banjarmasin memiliki titik sentral untuk membantu kemajuandaerah lain.

H Yuni mengatakan, hanya mendaftarkan diri ke Partai Golkar. Hal ini dilakukan karena ada kedekatan emosial dengan partai berlambang beringin tersebut. Sebab dulu, ayahnya almarhum H Abdussamad Sulaiman HB merupkan Ketua DPD I Golkar Kalsel yang sangat berpengaruh.

Sebelumnya, KKB memang mendorong tokohnya maju di Pilwali. Salah satunya adalah H Yuni Abdi Nur Sulaiman. Ketua Harian Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) Dr Hairudinor mengatakan, majunya tokoh KKB dalam suksesi 2020 tentunya akan mendorong warga Bakumpai yang ada di Banjarmasin sebagai penyokong.

Di sisi lain, Ketua DPD Golkar Banjarmasin Hj Ananda membenarkan bahwa H Yuni sudah mendaftar di partainya. Sebagaimana kandidat lainnya, ia mengatakan partai akan melakukan penjaringan menyangkut kelengkapan untuk kemudian disampaikan ke DPD I dan DPP Golkar. “DPP lah nanti yang akan memutuskan siapa yang diusung sebagai calon,” ungkapnya.

Saat ini, sejumlah tokoh meramaikan Pilkada Banjarmasin. Selain incubent H Ibnu Sina, juga muncul Sekdaprov Kalsel yang juga ketua PWNU Kalsel Haris Makkie, Wakil Walikota Hermansyah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel Hj Karmila, Anggota DPD RI Habib Abdurrahman Bahasyim, dan sejumlah nama lainnya.

Hampir semua nama yang muncul memang memiliki popularitas tinggi. Ibnu Sina, sebagai incumbent otomatis memiliki kans yang tidak bisa dibilang tipis. Sebagai incumbent, tentunya ia memiliki popularitas cukup tinggi di masyarakat. Begitu pun juga dengan H Hermansyah, wakil Ibnu Sina yang memutuskan untuk maju sebagai penantang.

Selain itu ada Haris Makkie. Sekdaprov Kalsel ini selain memiliki pengaruh kuat di lingkungan birokrasi pemerintahan, juga merupakan Ketua PWNU Kalsel. Apalagi kabarnya, dia memiliki hubungan khusus dengan Ketua DPD Golkar Sahbirin Noor saat ini.

Pun Hj Karmila. Ia adalah putri dari mantan Walikota H Muhidin yang memiliki pendukung besar di Banjarmasin. Kuatnya Muhidin terbukti selain mampu mengerek nama Hj Karmila, juga mampu membawa PAN sebagai satu-satunya parpol yang bisa mengusung calon sendiri di Pilkada Banjarmasin.

Sementara Habib Banua, semua tahu. Pada Pemilu 2019 lalu, senator asal Kalsel ini berhasil memperoleh suara sebanyak 394.026 suara, yang mampu mengantarkannya untuk duduk di kursi DPD RI.

Walau demikian, pertarungan nanti bukan hanya ada di partai. Sebelumnya, KPU Banjarmasin menyediakan dua jalur bagi pendaftar pasangan calon walikota dan wakil walikota untuk Pilkada Serantak 2020, Desember nanti . Selain lewat jalur parpol, KPU juga membuka jalan bagi calon perorangan (independen).

Ketua KPU Banjarmasin Gusti Makmur mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran KPU RI Nomor 1917, terhitung sejak 11 Desember 2019 hingga 5 Maret 2020 merupakan waktu untuk menyerahkan surat dukungan dari calon walikota yang maju melalui jalur independen.

“Minimalnya, pemilih (DPT) di Kota Banjarmasin ada 447.085 pemilih. Jadi 8,5 persen (dari jumlah DPT) sekitar 38 ribu (pemilih) kalau yang independen,” ucap Makmur kepada Kanalkalimantan.com, Selasa (8/10) siang.

Menurut Makmur, 38 ribu pemilih yang mendukung bakal calon walikota independen harus menyerahkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), ditambah dengan surat pernyataan dukungan pasangan calon independen Pilwali atau model B.1-KWK. “Satu lembar model B.1-KWK. Di (lembaran) model ini akan ditempel (fotocopy) KTP di sana,” tambah Makmur.

Jumlah dukungan minimal sebanyak 38 ribu pemilih ini, harus disiapkan oleh bakal calon independen untuk dapat bertarung pada Pilwali Banjarmasin mendatang.

Sampai saat ini, memang belum ada kandidat di Pilkada Banjarmasin yang secara gamblang ingin maju lewat jalur independen. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->